*Ini cuma cerpen iseng aja, gara-gara galau dibuang gitu aja sama cowok yang punya nama tokoh di sini. Cekidot aja langsung yaa...*
Aku menutup laporan terakhir sore ini. Yah, aku sekarang sudah kerja di
salah satu perusahaan besar di Surabaya. Sudah hampir dua tahun aku mengabdikan
diri di tempat ini.
"Tok Tok..."
Tiba-tiba terdengar bunyi pintu diketuk. Aku menyuruh si pengetuk untuk
masuk ke ruanganku. Mungkin sekretarisku, atau mungkin Kak Sendy, sahabatku di
kantor.
Pintu terbuka, aku menyibukkan diri dengan smartphone-ku. Tapi, saat aku
mendongakkan kepalaku, tubuhku terasa kaku seketika. Untung saja, aku sudah
meletakkan smartphone-ku di meja.
"Lyta..."
"Kamu?"Tenggorokanku terasa kebas.
"Hey..."Sapa orang itu.
"Kamu, ngapain kamu di sini?"Tanyaku cepat.
"Koko tadi ada urusan sama salah satu manager di sini. Dan, Koko
sempat melihat foto Lyta di lobi, tanda kalo Lyta kerja di sini, jadi Koko datangi."Jawabnya.
"Aku ga butuh kunjungan kamu."Jawabku sarkatis.
Orang itu, Axel, Ko Axel. Orang yang sangat kuhindari sejak lama. Dan
sekarang dia mendatangiku begitu saja?
"Koko kangen sama Lyta..."Ujar Ko Axel.
"Apa?"Aku mengernyitkan dahiku.
"Koko kangen Lyta. Sejak dua bulan setelah kita putus, kita
bener-bener ga ada contact sama sekali."Ujar Ko Axel.
"Bukannya kamu yang menghapus segala akses buat kita bisa contact? Dan
sekarang kamu bilang kangen ke aku? Wow, mukamu di mana sih?"Jawabku keras.
"Koko memang salah, Koko cuma ingin Lyta bisa move on dari Koko dan ga
ngestuck pengen balikan, karena kesempatan itu ga ada waktu itu."Balas Ko
Axel.
Aku terdiam. Tapi setelah melirik jam di dinding ruanganku, aku meraih tas
tangan yang sudah aku siapkan lalu beranjak pergi. Jam kantor sudah selesai.
"Maaf. Jam kantor sudah selesai. Aku harus pulang."Ujarku.
"Lyta... Lyta tunggu..."
Aku tidak mempedulikan ucapannya dan terus berjalan menuju lift.
"Lyta tunggu... Koko perlu bicara..."Panggil Ko Axel.
"Ada apa sih?"Tanyaku.
"Koko mau kita balikan."Ucap Ko Axel yang membuatku tersentak
hebat.
"Apa? Balikan?"Ulangku.
"Iya, balikan. Mama Koko, melihat Lyta di TP beberapa waktu lalu, dan
Mama Koko bilang Koko boleh sama Lyta."Ujar Ko Axel.
"Kenapa?"
"Apa?"Tanya Ko Axel.
"Kenapa saat aku sudah sukses, mamamu baru setuju? Apa karena dulu aku
miskin? Iya?"Cercaku.
"Lyta... Bukan.." "Aku masih tetep juling kok, aku masih
tetep pake kacamata. Terus kenapa mamamu baru setuju sekarang, hah? Ah, aku
tau, yaah, karena sekarang aku sudah kaya, sudah jadi pegawai di perusahaan
hebat, sudah punya uang banyak. Ga kayak dulu, miskin, sekolah aja
ngemis-ngemis minta bantuan."Ujarku.
"Lytaa..." "Dan, setelah semua kelakuan mamamu dan kamu yang
buat aku berasa ga punya harga diri lagi, kamu ngajak aku balikan? Gitu? Wow,
hebat sekali."Potongku.
"Lyta, Koko minta maaf kalo dulu Koko dan Mama Koko sangat
keterlaluan. Tapi bukan karena alasan tadi, Mama Koko setuju sekarang. Dulu,
kita masih terlalu kecil, dan sekarang kita sudah dewasa jadi Mama Koko
berpikir, kita gak papa sama-sama lagi."Jawab Ko Axel.
"TING"suara lift terbuka.
Aku segera melangkah masuk ke lift itu, dan dia mengikutiku. Dia menarik
tanganku dan memintaku menghadapnya.
"Koko sayang Lyta, sayang sekali. Lyta kesayangannya Koko. Wo
aishitresnohamnida"ujar Ko Axel.
Aku menatapnya tajam. "Kenapa kalo aku kesayanganmu, kamu buat aku
benci kamu? Dan kamu tau, sampe sekarang pun aku masih membenci kamu. Dan,
maaf, aku ga bisa dan ga mau kembali sama kamu. Aku ga mau jatuh di lubang yang
sama kayak dulu."Ujarku lalu beranjak pergi, kebetulan lift sudah sampai
di lantai dasar. Aku pergi meninggalkannya dan berjalan cepat menuju mobilku.
Aku masuk ke mobil, menghempaskan tasku dengan kasar ke jok penumpang, lalu
membenamkan wajahku di roda setir.
"Lyta masih sayang sama Koko, sayang sekali. Wo aishitresnohamnida
also."
END
*maaf ga jelas, dan banyak tipo*
Komentar
Posting Komentar