Cast:
Valerie – Rama
Genre:
Friendship, Sad
Rate:
G
#Coret-Coret:
Maafkan bahasa Inggris yang kacau, teman-teman^^
-Valerie
Side-
Valerie
berjalan membuntuti Miss Linda, wali kelasnya yang baru, menuju kelas. Saat kakinya
menginjak di lantai berubin putih itu, tiba-tiba pandangan seluruh kelas
tertuju padanya. Valerie hanya membalas tatapan mereka dengan senyuman. Jujur
saja, mendadak Valerie merasa gugup.
“OK
class, today we got a new friend… Let introduce yourself…”ujar Miss Linda.
“Hallo…”Valerie
melambaikan tangannya sedikit yang langsung disambut para siswa yang
menggodanya, “My name is Valerie… I’m from America… Hope you can help me,
guys!”
“Wuaaah,
cewek Amrik, Ted!”celetuk seorang siswa yang duduk di bangku sebelah kanan.
“Jangan
lo godain aja, Bro! Biasanya cewek Amrik itu galak, cuy!”balas teman di
sebelahnya.
Mendengar
itu, Valerie hanya bisa menggaruk rambutnya. Seiring itu, pandangannya
tiba-tiba tertuju pada seseorang yang duduk di pojokan sebelah kiri. Seorang
siswa, yang tidak memperhatikan dirinya. Siswa itu seperti sedang sibuk
sendiri, dengan sebuah buku dan sebuah headset yang menempel pada telinganya.
Valerie
mengernyit. Bukan, Valerie bukan merasa tidak dihargai. Teman-temannya di
Amerika jauh lebih menyebalkan dari itu. Yang membuatnya mengernyit adalah rasa
penasarannya terhadap siswa tersebut. Entah kenapa, ada sesuatu yang
menggelitiknya untuk mengenal siswa tersebut.
“Then,
Valerie, kamu bisa duduk di…” “Miss, bolehkah saya duduk di bangku itu?”potong
Valerie sambil menunjuk bangku di sebelah siswa itu yang kebetulan kosong.
Entah
kenapa, kelas yang tadinya riuh, mendadak hening. Dan, jika diperhatikan
baik-baik, bisa dilihat raut wajah Miss Linda pun berubah menjadi aneh. Tapi,
hal itu tidak menyurutkan niat Valerie untuk mengenal siswa itu. Walaupun, dia
jadi lebih penasaran lagi.
“Are
you serious, Valerie?”Tanya Miss Linda.
Valerie
mengangguk, “Yup… Why?”
“Oh…
Tidak.. Baiklah, duduklah di sana…”jawab Miss Linda.
“Ati-ati,
Valerie! Entar lo jadi es duduk di situ!”suara siswa yang tadi menggodanya
terdengar kembali, tapi Valerie tetap tidak tergoyahkan.
Valerie
berjalan menuju bangkunya dan duduk di sana. Dan, segala pergerakan Valerie
itu, sama sekali tidak menggugah siswa di sebelahnya itu. Duh, Valerie jadi
lebih-lebih penasaran!
----
“Lo
siapa?”dua kata yang keluar dari suara di sebelahnya, membuat Valerie
menghentikan kegiatan menulisnya lalu menoleh pada siswa itu.
“Oh?
Hai… Aku Valerie… Aku murid baru di sini.”jawab Valerie sambil memasang senyum
semanis gulanya.
“Gue
gak peduli lo siapa!” “Lah, tadi kamu nanya ke aku siapa kan?”balas Valerie.
“Gue
gak peduli! Yang jelas, gue minta sama lo untuk cabut dari sini!”ujar siswa
itu.
“Eng,
tapi ini lagi pelajaran…” “Cepetan cabut sebelum gue berbuat kasar sama
lo!”sergah siswa itu.
Valerie
mendadak kebingungan. Bagaimana mungkin dia pindah tempat duduk saat Miss Linda
sedang menerangkan di depan? Menurut apa yang Verrent, saudara kembarnya, katakan,
sekolah di Indonesia ini jauh lebih ketat ketimbang di Amerika. Tidak boleh ada
pergerakkan yang mengganggu proses belajar, atau kita bisa saja dihukum.
“Aku
tidak bisa pindah sekarang, atau aku akan dihukum. Aku akan pindah nanti, saat
Miss Linda keluar dari kelas, bagaimana?”ujar Valerie.
“GUE
BILANG CABUT YA CABUT!”suara siswa itu mendadak mengeras dan cukup membuat
Valerie luar biasa terkejut, dan suaranya itu berhasil membuat seisi kelas,
termasuk Miss Linda berhenti mencatat.
“Ada
apa, Rama?”Tanya Miss Linda.
“Gue
udah pernah bilang, gak ada satupun yang boleh duduk di sini! Kenapa lo ijinin
dia duduk di sini, HAH!”jawab siswa yang ternyata bernama Rama itu sambil
berdiri.
Valerie
mengernyit tapi kemudian dia langsung berdiri. “Memang kenapa kalau aku duduk
di sini? Bukannya ini milik sekolah, dan siapapun bebas duduk di sini?”
“Rama,
biarkan Valerie duduk di situ. Lagipula, di sini sudah tidak ada bangku kosong
lagi.”ujar Miss Linda dengan suaranya, yang Valerie tidak mengerti, tetap dalam
taraf tenang.
Tanpa
menjawab perkataan Miss Linda maupun perkataan Valerie, cowok yang masih
menggantungkan headsetnya di leher itu langsung keluar sambil membawa tas dan
juga buku yang tadi digunakannya. Astaga! Laki-laki itu benar-benar tidak
sopan! Valerie sampai tercengang dibuatnya.
---
BERSAMBUNG…
Komentar
Posting Komentar